Begitu banyak budaya Papua yang masih menjadi misteri buat kita. Seperti yang kita ketahui, pakaian adat Papua belum terpengaruh oleh budaya luar sehingga masih sangat original, benar-benar masih asli.
Pakaian adat Papua mengisyaratkan bahwa penduduknya hidup berdampingan dengan alam sekitar. Keunikan pakaian adat Papua tersebut menjadikan pakaian adat mereka dikenal di Indonesia dan dunia internasional.
Hal inilah yang dilakukan Kakak Mitsi Wanma, Ibu satu anak berasal dari Pulau Doom, Sorong Kepulauan, Papua Barat Daya. Ia memiliki cara berbeda mempertahankan dan melestarikan kekayaan budaya Papua dengan membuka gerai etnik khas Papua di Sorong.
“Secara langsung melihat berbagai pakaian adat Papua yang ada digerainya. Sangat bagus dan menginspirasi bagi anak-anak muda Papua saat ini. Dan itulah harapan Kakak Mitsi saat saya mengajak berbincang,” ungkap Engelin Yolanda Kardinal selaku pemerhati sosial didampingi sang suami usai berkunjung di gerai Kakak Mitsi.
Hal yang dilakukan Kakak Mitsi senada dengan tujuan para budayawan yang bertujuan ragam budaya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sudah selayaknya disikapi dengan bijaksana. Dengan demikian, kita bisa menjadikan perbedaan tersebut menjadi pemersatu bangsa, bukan pemecah bangsa.
Selain pakaian adat, di gerai Kakak Mitsi juga berisikan pernak pernik khas Papua, berbagai asesoris dan makanan khas Papua seperti sagu yang dijadikan papeda (makanan tradisional), sinole bahan baku sagu dan kripik ubi goreng. Dengan harapan jika ada wisatawan dari luar Papua yang mengunjungi Sorong, boleh mampir di tempatnya sekedar melihat sekaligus bisa berbelanja untuk oleh-oleh.
“Saya dan suami terkagum-kagum atas upaya yang dilakukan Kakak Mitsi. Dimana seorang diri berani untuk membuka usaha seperti demi menjaga kelestarian budaya Papua, khususnya dari Sorong,” papar Engelin.