Jakarta – Sebuah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi kopi dan sayuran dapat memberikan perlindungan terhadap Covid-19.
Studi terbaru tersebut dilakukan oleh peneliti dari Northwestern University di Chicago, Amerika Serikat.
Dalam studi ini juga mempelajari makanan lain seperti daging olahan, buah, teh, dan daging merah.
Nutrisi Memengaruhi Kekebalan
Profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Northwestern Marilyn Cornelis meneliti bagaimana nutrisi dapat berperan dalam infeksi Covid-19.
“Kami tahu bahwa Covid-19 merupakan penyakit menular, mirip pneumonia atau jenis infeksi pernapasan lainnya. Kami tahu bahwa kekebalan memainkan peran penting dalam kemampuan untuk memerangi beberapa penyakit menular. Nutrisi memengaruhi kekebalan,” ujarnya dilansir dari webmd.com, Minggu (25/7/2021).
Penelitian dilakukan menggunakan data UK Biobank untuk memeriksa hubungan antara perilaku diet dari tahun 2006-2010 dan infeksi Covid-19 dari Maret-November 2020, pada orang yang sama.
Studi tersebut melibatkan hampir 38.000 peserta yang telah menerima tes Covid-19, dengan sekitar 17 persen peserta dinyatakan positif terpapar virus.
Para ahli melihat secara khusus pada makanan yang terbukti memberikan pengaruh terhadap sistem kekebalan dalam penelitian sebelumnya pada manusia dan hewan.
Tingkat Perlindungan terhadap Virus
Tim menemukan bahwa nutrisi kemungkinan memberikan tingkat perlindungan yang sederhana terhadap virus corona.
Misalnya, mengonsumsi satu cangkir atau lebih kopi dalam sehari dikaitkan dengan penurunan 10 persen risiko Covid-19, jika dibandingkan dengan mengonsumsi kurang dari satu cangkir kopi setiap harinya.
Jumlah kafein yang lebih besar dalam kopi, membuat minuman ini dinilai protektif terhadap virus dibandingkan teh.
Kandungan Polifenol
Adapun kopi mengandung lebih banyak polifenol, khususnya asam klorogenat, yang sebenarnya merupakan konstituen yang relatif unik dari kopi.
Sementara itu, mengonsumsi setidaknya dua pertiga porsi sayuran matang atau mentah setiap hari (tidak termasuk kentang), turut dikaitkan dengan penurunan risiko infeksi corona.
Namun, memakan daging olahan dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi, dan tidak berlaku bagi daging merah. Daging olahan dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus corona.
Cornelis menambahkan, mengonsumsi banyak sayuran nampaknya turut menurunkan risiko terinfeksi kaitannya dengan kekebalan.
Kendati begitu, belum diketahui pasti mengapa faktor-faktor makanan ini berbeda terhadap perlindungan Covid-19 dan perlu digarisbawahi bahwa penelitian ini tidak dapat membuktikan hubungan sebab-akibat secara langsung.
“Beberapa temuan ini hanya merupakan indikator kebiasaan makan yang baik. Saya pikir itu hanya berbicara tentang pentingnya nutrisi yang baik, tidak hanya untuk Covid-19 tapi untuk kesehatan secara keseluruhan,” papar Cornelis.
Bukan Pengganti Vaksin
Meski begitu, ditegaskan bahwa kopi dan sayuran bukanlah pengganti vaksin dan tindakan pencegahan lain yang direkomendasikan dalam memerangi pandemi.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengatakan setiap orang berusia 12 tahun ke atas harus mendapatkan vaksin.
Direktur program untuk program residensi pengobatan pencegahan di Universitas Loma Linda di California Dr Karen Studer mengatakan, makanan utuh yang sebagian besar buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian akan melindungi tubuh dari banyak penyakit, dan kemungkinan juga untuk Covid-19.
Studer mengungkapkan, studi lain juga menemukan manfaat kopi, termasuk meningkatkan umur panjang.
Kendati begitu, perubahan gaya hidup juga dapat berdampak besar pada kesehatan, seperti berhenti merokok, alkohol, atau minuman manis.